Ayat Al-Makkiyyah dan Al-Madaniyyah
Al-Makkiyyah dan Al-Madaniyyah
Pengertian Al-Makky dan Al-Madany
Karakteristik Al-Makky dan Al-Madany
Faedah Mengetahui Al-Makky dan Al-Madany dan Perbedaannya
Definisi
أولا : المكى : مانزل بمكة ولو بعد الهجرة , ( مكة , ومنى , عرفات وهديبية ).
ثانيا : ماوقع خطابا لأهل مكة ( يا أيها الذين أمنوا )
ثالثا : عند الجمهور : أن المكى مانزل قبل الهجرة وإن كان بالمدينة والمكى مانزل بعد الهجرة وإن كان بمكة .
Pengecualian
Ayat ini Madaniyah, meskipun turun di pusat Kota Makkah, seperti ayat : QS. An Nisa : 58
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا اْلأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا {58}
Ayat ini turun, pada fathu Makkah.
Pengecualian
Ayat ini Madaniyah, meskipun turun di Makkah. Al-Maidah : 3
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا
Juga Madaniyah, turun ketika haji Wada’ di Mina, dan turun setelah Hijrah,seperti : al-Baqarah : 271
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّاكَسَبَتْ وَهُمْ لاَيُظْلَمُونَ {281}
Pengecualian
Al-Hajj : 77
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ * {77}
Ayat di atas, madaniyah, sajdad menurut Mazhab Syafi’ih.
MAKKY DAN MADANY
Dari sisi Waktu
Dari segi waktu turunnya. Makky adalah ayat yang turun sebelum Nabi hijrah sekalipun ayat tersebut turunnya di Madinah, sedangkan Madany adalah ayat yang turun setelah Nabi hijrah sekalipun ayat tersebut turunnya di Makkah. Dengan demikian surat An-Nisa: 58 termasuk kategori Madany sekalipun turun di Makkah, yaitu pada peristiwa Fathu Makkah. Begitu pula
Tempat
Dari segi tempat turun. Makky adalah segala ayat yang diturunkan di Mekkah dan sekitarnya (contohnya: Arafah, Hudaibiyah), sedangkan Madany adalah segala ayat yang diturunkan di Madinah dan sekitarnya (Contohnya: Uhud, Quba).
Sasaran
Dari segi sasarannya ( khitab ), Makky adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk Mekkah dan Madany adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk Madinah
Cara mengetahui Makky dan Madany
Dalam menetapkan ayat-ayat yang termasuk kategori Makky dan Madany, para ulama berpegang pada 2 pendekatan berikut:
1. Pendekatan transmisi (periwayatan)
Dalam pendekatan ini para ulama merujuk pada riwayat-riwayat yang shahih yang berasal dari para sahabat, yaitu orang-orang yang besar kemungkinannya menyaksikan langsung turunnya wahyu atau para tabiin yang saling berjumpa dan mendengar langsung dari para sahabat tentang proses pewahyuan al-Qur’an, termasuk di dalamnya adalah informasi kronologis Al-Qur’an.
2. Pendekatan analogi (Qiyas)
Pendekatan analogi bertolak dari ciri-ciri spesifik kedua klasifikasi tersebut. Apabila dalam surat Makky terdapat suatu ayat yang mengandung sifat Madany, maka dikatakan bahwa ayat tersebut Madany. Dan bila dalam surat Madany terdapat suatu ayat yang mengandung sifat Makky, maka dikatakan bahwa ayat tersebut Makky. Bila dalam satu surat terdapat ciri-ciri Makky maka
Faedah Mengetahui Makky dan Madany
Menurut an-Naisaburi, subyek Makky – Madany adalah salah satu di antara ilmu-ilmu al-Qur’an yang paling mulia.
Di antara urgensi mengetahui Makky dan Madany sebagai berikut:
1. Membantu dalam menafsirkan Al-Qur’an,bahwa yang datang terakhir adalah nasikh sedang yang turun terlebih dahulu adalah mansukh.
2. Meresapi gaya bahasa Al-Qur’an dan memanfaatkannya dalam langkah-langkah dakwah
3. Mengetahui sirah Nabawiyah
4. Mengetahui mana ayat-ayat yang turun lebih dahulu dan ayat yang turun belakangan
5. meyakini bahwa Al-Qur’an sampai kepada umat, dengan selamat dari keraguan dan kesalahan, terbukti bahwa ulama sangat antusias sehingga mengetahui mana yang turun sebelum hijrah dan yang turun setelah hijrah.
6. Mengetahui hikmatu tasyri', yang sangat bijaksana bagi kepentingan hamba. **
Dari segi tema dan gaya bahasa, ketentuan Makky dapat diringkas sebagai berikut:
Ajakan tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian mengenai risalah, penetapan hari kebangkitan dan hari pembalasan, uraian tentang kiamat dan kedahsyatannya, neraka dan sisaannya, surga dan kenikmatannya, argumentasi terhadap orang-orang musyrik dengan bukti rasional dan ayat-ayat kauniyyah.
Menetapkan dasar-dasar umum bagi pembentukan hukum syara’ dan akhlak mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat. Juga berisikan penyingkapan dosa kaum musyrik dalam hal kriminalitas, memakan harta anak yatim, penguburan bayi perempuan hidup-hidup dan tradisi buruk lainnya.
Karakteristik Makky
a. Setiap surat yang di dalamnya terdapat ayat “sajdah”
b. Setiap
c. Setiap
d. Setiap surat Mengandung kisah para Nabi dan umat terdahulu, kecuali
e. Setiap
f. Setiap surat yang dimulai dengan potongan-potongan huruf hijaiyah, seperti Alif lam mim, ha mim dan lain-lain kecuali
g. Menuturkan kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu sebagai pelajaran bagi mereka dan sebagai hiburan bagi Rasulullah dalam menghadapi gangguan serta tantangan kaum musyrik
h. Suku katanya pendek-pendek disertai kata yang amat keras dan menggetarkan hati serta maknanyapun meyakinkan dengan diperkuat lafadz-lafadz sumpah.
Ciri Khas Madany
a. Setiap
b. Setiap
c. Setiap
Sedangkan dari segi tema dan gaya bahasa, ketentuan Madany dapat diringkas sebagai berikut:
a. Menjelaskan ibadah, muamalah, hudud, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan social, aturan-aturan pemerintahan mengenai perdamaian dan peperangan, serta persoalan-persoalan pembentukan hukum syara’
b. Seruan terhadap ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani dan ajakan kepada mereka untuk masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah dan menjauhi kebenaran serta perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada mereka karena rasa dengki sesama mereka.
c. Menyingkap perilaku orang munafik dan bahayanya bagi agama
d. Suku katanya panjang disertai gaya bahasa yang memantapkan syariat serta menjelaskan tujuan dan sasarannya.
0 comments:
Post a Comment